Itu pertanyaan konyol. Kisah Gus Dur dan Banser bukan cuma punya, tetapi banyak, wong Gus Dur ketua PBNU. Memang sih banyak pertanyaan konyol tentang Gus Dur. Bahkan ada orang bertanya, “Gus Dur itu cinta Islam gak sih?”
Ngawur saja! Tetapi itu sudah lumayan, daripada langsung menghakimi Gus Dur dengan ini dan itu, yang tidak berdasar sama sekali.
Bakda Magrib kemarin, di sela-sela acara Lesbumi, di Jakarta Selatan, sepuluhan orang ngariung, saling berbagi kisah-kisah lucu seputar dunia kiai, pesantren, dan NU, termasuk kisah Gus Dur dan Banser.
Di antara kami yang berkumpul ada Zastrouw Al-Ngatawi, dia menjadi “pembicara utama”, karena pencerita yang menarik, lebih banyak makan asam garam keling-keling pesantren, kantong NU, dan satu sesi hidupnya yang paling penting adalah mengikuti Gus Dur, menjadi asistennya
Kisah Kang Zastrouw yang paling menarik tentu saja tentang Gus Dur.
Dia bercerita, suatu hari Gus Dur, menjadi inspektur upacara apel Banser di Bondowoso, Jawa Timur.
“Lapor, upacara apel Banser Pengurus Cabang Ansor Kabupaten Bondowoso siap dilaksanakan!” Komandan upacara melaporkan dengan sigap.
“Laksanakan!” Gus Dur memberi komando.
Biasanya, komandan upacara menimpali dengan “siap, laksanakan!”, tetapi Banser sang pemimpin upacara ini menjawabnya dengan frasa ala pesantren, “Insya Allah….”
Lucu tidak?