Pendiri mubadalahnews.com, portal tentang islam dan relasi yang membahagiakan. Mesantren 6 tahun di Arjawinangun, S1 di Damaskus Syiria, S2 di IIU Malaysia, dan S3 di UGM Yogyakarta

Catatan Rasulullah pada Ibu Rumah Tangga

  • Ini penegasan dari Nabi Muhammad Saw pada saat dimana keberadaan perempuan tidak diakui dan kerja-kerja mereka juga tidak diapresiasi.

Kumpulan hadis ini terinspirasi dari karya besar Syaikh ‘Abdul Halim Abu Shuqqah (1924-1995), Tahrir al-Mar’ah fi Asr al-Risalah (Pembebas Perempuan pada Masa Kenabian) mengenai penguatan hak-hak perempuan dalam Islam dari teladan Nabi Saw.

Hadis Kedelapan

عَنِ عَائِشَةَ  رضي الله عنها: قال النَّبِىُّ  صلى الله عليه وسلم «مَنْ يَلِى مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ شَيْئًا فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ». رواه البخاري.

Terjemahan:

Dari Aisyah ra, berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang mengasuh anak-anak perempuan (menjadi wali atas mereka), lalu benar-benar berbuat baik untuk mereka, maka mereka akan menjadi perisai yang menghalanginya dari api neraka”. (Sahih Bukhari).

Sumber Hadis:

Hadis ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam Sahihnya (no. hadis: 6061 dan 1439), Imam Muslim dalam Sahihnya (no. Hadis: 6862), Imam Turmudzi dalam Sunannya (no. Hadis: 2039), dan Imam Ahmad dalam Musnadnya  (no. hadis: 24689, 25211, dan 26700).

Penjelasan singkat:

Dalam kitab Sahih Bukhari, hadis ini diucapkan Nabi Saw kepada Aisyah sesaat setelah kehadiran seorang perempuan yang membawa dua putrinya dan mengeluhkan kesusahan hidup mereka. Aisyah membagi mereka makanan yang tersedia di rumah Nabi Saw.

Artinya, Nabi Saw mengakui posisi perempuan yang mengasuh dan bertanggung-jawab atas kedua putri tersebut. Bahkan kerja-kerja sang ibu untuk anaknya yang perempuan, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan menyediakan segala kebutuhan hidup mereka, dicatat Nabi Saw sebagai amal kebaikan yang akan diapresiasi oleh Allah Swt.

Baca juga:  Kisah-Kisah Wali (2): Humor Kiai As’ad dan Syahadat Seorang non Muslim

Pahalanya, seperti disebutkan dalam teks, bahwa anak-anak perempuan tersebut kelak akan menjauhkan orang tua pengasuhnya dari siksa api neraka. Jika jauh dari neraka, berarti sang pengasuh dijanjikan akan masuk surga. Bisa dikatakan, perempuan yang mengasuh anak dan bertanggung jawab, ia akan memperoleh surga. Pun anak-anak perempuan yang diasuh dan dididik juga menjadi jalan menuju surga bagi pengasuh mereka.

Ini penegasan dari Nabi Muhammad Saw pada saat dimana keberadaan perempuan tidak diakui dan kerja-kerja mereka juga tidak diapresiasi. Ini juga merupakan apresiasi perempuan kepala keluarga yang bertanggung jawab atas anggota keluarga.

Dus, pernyataan teks ini adalah pengakuan atas kontribusi perempuan, sekaligus proklamasi tentang pentingnya hak-hak sosial perempuan untuk diakui oleh publik terutama otoritas keagamaan. Mereka harus dibuka jalan yang lapang. Mereka juga harus dipenuhi seluruh hak-hak mereka untuk kebaikan dan martabat hidup mereka. Dengan demikian, segala tindakan untuk kebaikan hidup perempuan adalah amal yang dicatat Allah Swt dan diapresiasi Nabi Muhammad Saw. Semua ini adalah bagian fundamental dari syariat Islam.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top