Sedang Membaca
Kisah Teman Main Gaple hingga Gus Dur yang Dijemput Banser
Fachry Ali
Penulis Kolom

Pengamat Politik

Kisah Teman Main Gaple hingga Gus Dur yang Dijemput Banser

1 Fachry

Kalau tidak diskusi usai badminton, kami main gaple. Tapi permainan ini diselenggarakan secara ‘beradab’ —tidak dengan coreng-moreng muka. Mengambil model tally hasil penyebaran questionaires semasa di LP3ES, saya buat table skor gaple untuk empat pemain.

Yang mengocok sembilan kali dinyatakan kalah. Kekalahan dalm gaple berdasarkan ‘statistik’ ini ‘menyakitkan’. Selain harus membubuhkan tandatangan di kertas itu, juga jadi ‘dokumen’ yang dilaminating.

Pernah Asep Supri, penyimpan ‘dokumen’ tersebut, kebanjiran. Seluruhnya, termasuk ijazah, hilang. Kecuali ‘dokumen’ gaple yang terlaminating itu.

Nah, yang acap terkena hukuman sembilan kali mengocok itu adalah Martono Halim Pohan. Pernah suatu malam, ia kalah dua kali putaran. Wajahnya tampak tak gembira (tentu saja) ketika ia harus menandatangani ‘akta kekalahan’ dlm permainan yang berlangsung sampai subuh itu. Ia bahkan tak menjawab ketika saya bertanya, “tidak sembahyang subuh dulu?”

Telah berada di belakang stir, Pohan langsung tancap gas. Ia membayangkan sebentar lagi, dokumen itu akan beredar luas dalam bentuk foto, dan yang lain melihatnya dengan senyam-senyum.

Tetapi Martono Halim Pohan pandai bercerita. Dalam waktu istirahat badminton awal 2000, ia bercerita ttg perjalanan Presiden Abdurrahman Wahid ke Malang, Jawa Timur. Dan sesampai di situ, walau seorang presiden, Kiai Abdurrahman Wahid tak lepas dari dari humor.

Baca juga:  Inilah Kisah Mbah Salam Menghafal Al-Qur'an

“Sesampai saya di sana,” kata Kiai Abdurrahman Wahid, seperti ditiru Pohan, “Saya disambut Pasukan Banser.”

“Para anggota Banser tersebut telah sangat sibuk sesampai saya di Bandara Malang,’ sambung Kiai Abdurrahman Wahid. ‘Dan mulailah mereka beraksi: ‘Tek tek kontak! Tek tek kontak. Tek tek kontak. Dilaporkan, dilaporkan, dikaporkan, Presiden Abdurrahman Saleh telah tiba di Bandara Abdurrahman Wahid!”

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
3
Senang
0
Terhibur
11
Terinspirasi
0
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top