Sedang Membaca
Al Aminah, Masjid Terapung di Teluk Lampung
Christian Saputro
Penulis Kolom

Nama lengkapnya Christian Heru Cahyo Saputro. Mantan Kontributor indochinatown.com, Penggiat Heritage di Jung Foundation Lampung Heritage dan Pan Sumatera Network (Pansumnet)

Al Aminah, Masjid Terapung di Teluk Lampung

Anda ingin sensasi mencoba salat  dalam ayunan gelombang ombak. Masjid Al Aminah di pantai Sari Ringgung, Teluk Lampung tempatnya. Berwisata sambil beribadah bisa menjadi pilihan Anda.

Kawasan  pantai Sari Ringgung yang berlokasi di Desa Sidodadi, Padang Cermin Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan pantai yang memesona di Teluk Lampung. Yang menarik di kawasan  lepas pantai Sari Ringgung ini berdiri sebuah masjid terapung. Bangunan masjid terapung Al Aminah memang sengaja dibangun di tengah laut di kawasan Teluk Lampung. 

Kalau Anda memilih wisata di kawasan pantai Sari Ringgung ini Anda bisa senang-senang bisa memanjakan mata tanpa rasa khawatir meninggalkan ibadah salat. Pantai Sari Ringgung lokasinya tak terlalu jauh dari Kota Bandar Lampung, hanya sekira  30-60 menit perjalanan darat menggunakan roda dua atau empat.

Masjid terapung Al-Aminah ini diresmikan sebagai objek wisata oleh Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri pada 4 Juni 2015.

Salat di masjid Al-Aminah yang berada di lepas pantai Teluk Lampung ini memang menghadirkan suasana yang berbeda, dengan goyangan bangunannya seirama ombak laut, bentangan alam indah, jajaran bagan nelayan di hamparan air laut dan hijaunya perbukitan di seberang. Sebuah pemandangan yang menghadirkan nuansa yang berbeda. Keunikan inilah  yang menjadi salah satu daya tarik masjid ini hingga sering mendapat kunjungan dari berbagai lapisan masyarakat meski letaknya berada ditengah laut.

Baca juga:  Ngaji Filsafat di Masjid (5): Mensiasati Pandemi, Menginsafi Diri

Masjid Al Minah ini dibangun terapung menggunakan sistem keramba, di antara bagan (tempat menangkap ikan yang terapung diatas laut) milik nelayan setempat yang bertebaran di lepas pantai wisata Sari Ringgung.

Bangunan  masjid ini mampu menampung hingga 200 jemaah. Dilengkapi dengan fasiltas toilet dan air tawar, Dua unit genset sebagai pembangkit listrik, dapur dan peralatan memasak serta perahu mesin ganda untuk antar jemput jema’ah. Dari pantai Sari Ringgung dapat dicapai dengan perahu motor selama sekitar 3 menit.

Di bagian samping masjid dilengkapi selasar yang bisa digunakan untuk bersantai atau istirahat. Sementara pada bagian kiri ada warung milik penjaga masjid yang  menjual aneka kebutuhan warga. Mulai makanan ringan hingga bahan bakar perahu nelayan yang biasa hilir mudik di perairan Ringgung. 

Bangunan masjid terapung yang sudah ada di berbagai negara termasuk masjid terapung yang sudah berdiri di Indonesia hanya berupa bangunan masjid yang dibangun di atas air dengan tiang pancang sebagai penyanggah bangunannya, tetapi  masjid Al Aminah ini beda. Mengapa?

Karena bangunan masjid ini benar-benar mengapung di atas air laut teluk Lampung. Bisa jadi masjid Al Aminah ini merupakan masjid terapung yang satu ini benar benar masjid terapung dalam artian sebenarnya. Jadi tidak ada tiang pancang yang menancap ke dasar laut sebagai penopang bangunannya. Makanya, ketika ada ombak atau angin yang beriak membuatnya bergoyang perlahan mengikuti gelombang.

Baca juga:  Maulidan di Jantung Suku Turkaman, Iran

Maka letak masjid ini bergerak selalu dinamis dalam artian sebenarnya, karena letaknya yang terapung diatas air laut membuatnya selalu bergoyang mengikuti alunan ombak yang menerpa. Sedangkan halaman masjidnya berupa laut sekitarnya. Waow!

Muasalnya, masjid Al Aminah ini  memang dibangun oleh para nelayan setempat untuk sarana menunaikan salat berjamaah di kawasan itu. Kemudian  seiring dengan dibukanya pantai Sari Ringgung menjadi objek wisata, masjid terapung ini pun kemudian menjadi salah satu objek wisata rohani yang menarik minat berbagai kalangan untuk mengunjunginya.

Pemilik dan pengelola Pantai Sari Ringgung, Syamsu Rizal, mengatakan, kita bisa merasakan kebesaran Tuhan. “Apalagi bila kita sholat malam diterangi sinar bulan. Betapa indahnya, baru kita menyadari  nikmat Allah dan berikan, bahwa manusia itu memang benar-benar kecil dibanding apa yang ada terpentang di sekitar kita,” ujar Syamsu Rizal tak setengah berpromosi.

perahu-perahu ini siap mengantarkan kita ke Allah, eh ke masjid. (Foto: Penulis)

Gratis Menyeberang 

Syamsu Rizal, pemilik Pantai Sari Ringgung, sekaligus Ketua pengurus masjid Al-Aminah,mengatakan,  jamaah yang hendak beribadah sholat Jumat di Masjid Terapung Al-Aminah ini disediakan perahu untuk penyeberangan secara gratis alias tidak bayar.

Semua itu tak lepas dari nelayan-nelayan di sekitar masjid yang memang memiliki komitmen untuk membantu jamaah yang akan menuju ke masjid terapung ini. Namun khusus di hari Jumat para nelayan ini sudah standby sejak pukul 11:30 WIB untuk mulai mengangkut pengunjung yang hendak sholat Jum’at ke Masjid Al-Aminah secara gratis.

Baca juga:  Masjid yang Bukan Tempat Ibadah di Schwetzingen

“Padahal dengan tarif normal di hari biasa para nelayan ini biasa mematok harga  Rp. 130.000 per 10 orang untuk sewa 1 kapal nelayan untuk berkeliling di sekitar pantai, termasuk melihat masjid Terapung Al-Aminah,” jelas Syamsu Rizal.

Ditambahkannya, meskipun,letaknya berada di laut tidak menjadikan masyarakat lokal pantai ini malas untuk beribadah ke Masjid Terapung Al Aminah, karena kegiatan keagamaan di masjid mengapung ini terbilang cukup aktif.

“Hampir setiap pekan ada pengajian di masjid unik ini. Ibu-ibu pengajian dari berbagai kota di Lampung biasa mengadakan pengajian di masjid ini,” ujar Syamsu Rizal mengunci perbincangan. 

Waow banget kan pemadangannya. Ini tidak ada di Mekkah atau Madinah (Foto: Penulis)
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top