Sedang Membaca
Silsilah 10 Wali Karya Syaikh Abul Fadhol Senori Tuban
Boy Ardiansyah
Penulis Kolom

Guru Madrasah, Mahasiswa Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto.

Silsilah 10 Wali Karya Syaikh Abul Fadhol Senori Tuban

Silsilah 10 Wali Karya Syaikh Abul Fadhol Senori Tuban

Wali Songo adalah tokoh sentral penyebaran Islam di Nusantara. Buku-buku terkait Wali Songo pun cukup banyak seperti yang paling terkenal adalah karya monumental KH Agus Sunyoto (w 2021). Selain itu, buku penting yang mengulas tentang Wali Songo yang masih sangat terbatas dibaca adalah karya Syaikh Abul Fadhol Senori Tuban dengan judul asli Ahla al-Musamarah fi Hikayat al-Aulia’ al-Asyrah yang kemudian diterbitkan versi terjemah oleh penerbit Muara Progresif Surabaya dengan judul “Silsilah Sepuluh Wali Sebuah Perjuangan dan Islamisasi di Tanah Jawa”.

Syaikh Abul Fadhol Senori Tuban merupakan sosok kiai yang memiliki kreatifitas yang cukup tinggi di bidang literasi. Karya ini merupakan salah satu karya tulisnya yang mengurai agama Islam dari sudut pandang historis biografis. Syaikh Abul Fadhol dalam karyanya ini mengulas tentang geneologi (silsilah) para penyebar Islam di Nusantara, meskipun jika dibaca oleh sebagian kelompok (Islam kanan) tidak akan sepakat dengan dalih terlalu menyederhanakan proses penyebaran Islam di Nusantara jika hanya mengkultuskan Wali Songo.

Dalam kata pengantar, Kiai Abul Mafakhit bin Syaikh Abul Fadhol Senori menuturkan rasa bahagianya karena buku Ahla al-Musamarah fi Hikayat al-Aulia’ al-Asyrah diterjemahkan dan diterbitkan. Dengan diterbitkan versi bahasa Indonesia akan membantu para pembaca untuk lebih mudah memahami terhadap isi kitab karya Mbah Fadal ini.  Drs. Ach Zaidun penerjemah buku ini berangkat dari semangat tidak mengabaikan sejarah, lebih-lebih sejarah yang ditulis oleh Kiai-kiai Nusantara, karena jika abai dengan sejarah akan terputus rantai keilmuan yang sangat penting ini.

Baca juga:  Tentang Bacaan Bertingkat

Memang, Mbah Fadal menulis kitab ini diniatkan untuk pelajaran dan pengingat bagi generasi mendatang. Menurut Mbah Fadal dalam pengantar kitab yang ditulis tahun 1381 H ini, mengetahui sejarah sangat penting bagi orang yang mau berfikir dan mengambil pelajaran dari umat terdahulu dan Allah SWT menyuruh kita untuk berjalan di penjuru bumi untuk memperhatikan bekas-bekas umat terdahulu. Inilah yang mendasari Mbah Fadal menulis risalah singkat ini supaya dapat menjadi pengingat diri sendiri dan orang lain.

Mbah Fadal dalam menulis buku ini terlihat sangat kaya akan referensi, beliau tidak menulis satu catatan sejarah yang beliau tahu dan yakini. Tetapi menulis semua catatan sejarah yang beliau dapatkan. Seperti ketika Mbah Fadal menceritakan silsilah Sayyid Ibrahim al-Asmar (al-Samarqandi), Mbah Fadal menceritakan tiga versi.

Melalui buku ini penulis menduga Mbah Fadal adalah Kiai yang sangat menyukai syair-syair. Dalam buku setebal 87 halaman ini Mbah Fadal tidak kurang mengutip 12 syair, entah syair ini dibuat para raja atau di buat oleh Mbah Fadal sendiri. Berikut satu syair dalam buku ini :

Dialah purnama yang memecah kegelapan, yang muncul cemerlang dikegelapan malam. Dengan cahaya yang menerangi angkasa, pembawa hidayah di muka bumi.”

Syair ini dikeluarkan saat Raden Fatah lahir, menggambarkan bahwa Raden Fatah akan menjadi pemuka Islam di tanah Jawa.

Baca juga:  Buku dan Faedah Penulisan/Pembacaan Bismillah

Selain mengulas secara detail silsilah para wali dan para raja, Mbah Fadal dalam buku ini juga menceritakan beberapa perang seperti Raden Fatah melawan Majapahit. Perang melawan Majapahit ini terjadi empat sesi sampai pada akhirnya Gajah Mada dan pemimpin lainnya mati, Raja Brawijaya melarikan diri kemudian didobraklah Istana Majapahit.

Penulis hidangkan resensi karya Mbah Fadal ini atas amanah dari Mas Ach. Tirmidzi Munahwan, Direktur penerbit Muara Progresif yang menerbitkan buku karya penting Mbah Fadal ini.

 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
2
Ingin Tahu
4
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top