Buku yang ditulis oleh M. Rahwini Anwar pada tahun 1979 berjudul “Sejarah Alm. KH. Zaini Mun’im & Pesantren Nurul Jadid” ini merupakan karya yang sangat monumental. Tak sedikit tulisan yang mengulas atau mengisahkan sosok KH. Zaini Mun’im merujuk—salah satunya—pada buku ini, termasuk buku berjudul “KH. Zaini Mun’im: Pengabdian dan Karya Tulisnya” yang ditulis oleh M. Masyhur Amin dan M. Nasikh Ridwan. Tak jarang di dalamnya al-faqir temukan catatan kaki yang merujuk pada buku karya M. Rahwini Anwar ini.
Kewafatan Kiai Zaini Mun’im (w. 1976 M) kala itu masih menyisakan duka amat mendalam di kalangan para pecintanya, terutama santri-santri beliau. Kiai Masjkur, seorang tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai ketua umum PBNU periode 1950-1956 turut menuaikan kesaksian akan ketokohan Kiai Zaini Mun’im. Dalam sambutannya pada buku ini beliau menyampaikan :
“Almarhum KH. Zaini Mun’im yang saya ketahui, di samping sebagai ulama pengasuh pondok pesantren yang masyhur di Jawa Timur, juga sebagai pemimpin ummat dan pejuang yang gigih bukan saja di Jawa Timur tapi tingkat nasional, baik di dalam wadah Nahdlatul Ulama’ maupun di dalam Partai Persatuan Pembangunan, sampai hari-hari akhir hayat beliau, juga termasuk ulama pejuang yang berkepribadian dan mempunyai keberanian mengemukakan dan mempertahankan masalah-masalah yang oleh beliau dianggap benar secara syar’iy”
Isi Buku
M. Rahwini Anwar mengakui bahwa dalam menuliskan sebuah biografi tidaklah mudah, pasalnya ketika biografi tersebut ditulis maka si penulis harus bisa mempertanggungjawabkan isi dan data-data yang ia peroleh. Namun, Rahwini tidak bermental abal-abal, ia tetap optimis untuk menyusun biografi sang Maha Guru—KH. Zaini Mun’im.
Ada beberapa hal yang mendorong Rahwini untuk menyusun biografi Kiai Zaini Mun’im. Pertama, adanya dorongan dari santri Pondok Pesantren Nurul Jadid masa itu. Kedua, kebutuhan masyarakat dan rasa ingin tahu akan biografi Kiai Zaini Mun’im. Ketiga, keinginan luhur penulis (Rahwini) pribadi untuk membentangkan dan menghimpun sejarah hidup Kiai Zaini Mun’im supaya bisa menjadi pedoman bagi para santrinya. Keempat, adanya orang-orang yang simpatik akan kepribadian Kiai Zaini Mun’im dan merasa menjadi pengikut jalan hidupnya.
Buku Sejarah Alm. KH. Zaini Mun’im & Pesantren Nurul Jadid memuat 77 halaman dengan 12 pembahasan selain sambutan, kata pengantar, kata penutup, dan silsilah almarhum. Pembahasan pertama, sejarah hidup dan kehidupan Almarhum KH. Zaini Mun’im. Kedua, maksud kedatangan Almarhum KH. Zaini Mun’im. Ketiga, sepintas kilas berdirinya perguruan tinggi di Nurul Jadid dan lembaga pendidikan lainnya.
Keempat, nama cahaya baru (Nurul Jadid). kelima, pendidikan Almarhum KH. Zaini Mun’im. Keenam, daftar nama-nama guru Almarhum KH. Zaini Mun’im. Ketujuh, daftar sekelumit sejarah hidup dan kehidupan Almarhum. Kedelapan, kegiatan-kegiatan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kesembilan, jadwal pengajian kitab setelah sholat isya’ tahun 1977-1978. Kesepuluh, fungsi dan peranan pesantren. Kesebelas, daftar kitab-kitab karangan Almarhum. Keduabelas, daftar nama-nama santri.
Kurang lebih, di atas adalah sedikit ulasan atas buku karya M. Rahwini Anwar yang memotret sosok KH. Zaini Mun’im secara garis besarnya saja. Tentu buku tersebut sangatlah singkat, tetapi walaupun begitu sangat kaya akan makna dan keteladanan di dalamnya. Untuk lebih lengkapnya, pembaca bisa mencari tulisan-tulisan yang sudah banyak beredar di website, tetapi untuk buku karya M. Rahwini Anwar ini pun yang ditulis oleh M. Masyhur Amin dan M. Nasikh Ridwan tidak/belum dicetak dan diedarkan secara bebas hanya bisa dicopy tangan ke tangan. Semoga kita semua bisa meneladani Almarhum KH. Zaini Mun’im dalam segala sisi kehidupannya. Wallahu a’lam.