Sedang Membaca
Dulu Tak Masuk Akal, Kini Terbukti: Islam Bicara Teknologi dalam Naskah-Naskah Suci
Ahmad Yaafi
Penulis Kolom

Penikmat kajian Islam, Mahasantri Ma'had Aly Situbondo. Alamat: Ambulu Jember. Bisa disapa: IG @ahy_kr

Dulu Tak Masuk Akal, Kini Terbukti: Islam Bicara Teknologi dalam Naskah-Naskah Suci

teknologi ai

Sejak awal kedatangan syariat Islam melalui Rasulullah saw, berbagai penolakan dan tuduhan miring bermunculan. Ajaran Islam disebut sebagai agama yang tidak masuk di akal, bahkan dianggap sebagai khayalan belaka. Banyak peristiwa yang disampaikan Rasulullah saw kala itu sulit diterima oleh akal manusia. Namun, seiring berjalannya waktu, kebenaran dari peristiwa-peristiwa tersebut mulai terbukti dan dapat dijelaskan secara logis.

Salah satu contoh yang banyak dikenal adalah peristiwa Isra’ Mi’raj. Ketika Rasulullah saw menceritakan perjalanan luar biasa ini, banyak orang menuduh beliau tidak waras. Sebab, bagaimana mungkin seseorang yang hidup di masa ketika alat transportasi hanya berupa unta, kuda, dan keledai, yang bahkan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menempuh jarak jauh, bisa melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik ke Sidratul Muntaha, hanya dalam satu malam?.

Namun kini, di era kemajuan teknologi, perjalanan serupa bukan lagi hal yang mustahil. Kecepatan, jarak, dan ruang bukan lagi batas mutlak seperti dulu.

Pun perkembangan teknologi itu sendiri ternyata sudah diprediksi adanya oleh syariat Islam jauh sebelum ada sekarang. Simak penjelasan lengkapnya!

Ayat AlQur’an dan Hadis Tentang Prediksi Kemajuan Teknologi

Dalam kitab Qathfun Nawāl fī Fawāid wa al-Fatāwā al-Mutaʿalliqah bil Jawwāl karya santri Pondok Pesantren Sidogiri, pada bagian awal dijelaskan secara gamblang bahwa al-Qur’an dan hadis telah memuat isyarat tentang kemajuan teknologi.

Baca juga:  Dilema Kecerdasan Buatan

Penulis kitab ini mengutip pendapat seorang ulama ahli hadis terkenal abad 20 asal Maroko, yaitu Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Shiddiq al-Ghumari. Menurut beliau, salah satu ayat al-Qur’an yang menunjukkan prediksi akan hadirnya kemajuan teknologi adalah surah Saba’ ayat 53.

قال الشَّيخُ أَحمدُ بنُ محمَّدٍ بنِ الصِّدِّيقِ الغُماريُّ ويُشِيرُ إِلى ذلك ـ أَيْ: التِّلِفُونِ وَالتِّلغْرافِ وَالرَّادْيُو ـ قَوْلُهُ تَعَالَى ﴿وَيَقْذِفُونَ بِالْغَيْبِ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ﴾ [سَبَإ: ٥٣]، بَلْ هُوَ ظَاهِرٌ فِيهِ

Artinya; Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Shiddiq Al-Ghumari berkata:”Ayat ini, Dan mereka melemparkan (berita) yang ghaib dari tempat yang jauh [QS. Saba: 53], secara jelas menunjuk pada teknologi modern seperti telepon, telegraf, dan radio. Bahkan makna ayat itu sangat tampak menunjuk kepada hal tersebut.

Selain itu Syekh Al-Ghumari juga menunjukkan prediksi kemajuan teknologi dalam literatur hadis perihal tanda tanda kiamat riwayat Imam Thabrani berikut;

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتُطْوَى الْأَرْضُ زُبًا، أَيْ: تُطْوَى، وَيُضَمَّ بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ

Artinya;“Tidak akan terjadi kiamat hingga zaman terasa makin dekat, dan bumi dilipat (dipendekkan), yakni dilipat dan digabungkan sebagian tempat dengan yang lain.”

Redaksi hadis di atas sangatlah jelas memberikan isyarat tentang kemajuan teknologi di akhir zaman. Syekh Al-Ghumari menjelaskan bahwa maksud dari redaksi hadis, “waktu terasa semakin dekat,” adalah bagaimana sekarang segala hal bisa terjadi dengan sangat cepat.

Baca juga:  Ilmu Pengetahuan dan Religiositas (1): Mengurai dan Memahami Masa Lalu

Dulu, untuk menyampaikan pesan atau melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Tapi sekarang, dengan teknologi seperti internet, pesawat, dan komunikasi digital, semua bisa terjadi dalam hitungan detik.

Sedangkan redaksi hadis, “bumi dilipat dan disatukan satu sama lain,” bisa dipahami sebagai hilangnya batas-batas jarak. Sekarang kita bisa berbicara, melihat, bahkan bekerja sama dengan orang di negara lain tanpa harus berpindah tempat secara fisik. Seolah-olah bumi ini menjadi lebih kecil dan lebih mudah dijangkau. (Qathfun Nawāl fī Fawāid wa al-Fatāwā al-Mutaʿalliqah bil Jawwāl hal. 2)

Kesimpulan dan Pelajaran yang Bisa Diambil

Ulasan di atas membuktikan bahwa seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, ajaran Islam justru semakin menampakkan kebenarannya. Ayat-ayat al-Qur’an dan hadis Nabi saw yang telah ada sejak berabad-abad lalu, kini mulai bisa dipahami melalui lensa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Sebagai seorang muslim, hal ini tentu memperkuat keyakinan kita terhadap kebenaran wahyu Allah dan sabda Rasulullah Saw. Meskipun masih ada ayat atau hadis yang saat ini tampak belum masuk akal menurut logika manusia, kita tetap dituntut untuk meyakini kebenarannya. Sebab, sebagaimana yang telah terbukti, kebenaran wahyu akan terus terungkap seiring berjalannya waktu. Wallahu a’lam.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top