Khutbah I
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَتَمَّ عَلَيْنَا فَضْلَهُ وَنِعْمَتَهُ بِفَرْحَةِ الْعِيدِ وَبَهْجَتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ،. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ فصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
أما بعد أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى:
( وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :« إِنَّ أَعْظَمَ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْر))ِ أي من أعظم الأيام، نَتَقَرَّبُ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِيهِ بِالْأَضَاحِي، عَمَلًا بِقَوْلِهِ تَعَالَى:( فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ)
Saudaraku kaum muslimin wal muslimat yang dirahmati Allah SWT
Hari ini kali kedua kita melaksanakan sholat Id dalam kondisi Pandemi Covid 19. Yang pertama saat sholat Idul Fithri beberapa waktu lalu, yang kedua hari ini. Kondisi seperti ini bukan hanya kita yang mengalami, tapi juga saudara-saudara kita di belahan bumi lainnya. Makhluk kecil yang tidak tampak ini, benar-benar membuat kondisi dunia berubah. Kita sepertinya berada dalam peradaban baru yang aneh. Yang tidak pernah kita alami pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ibadah haji yang biasa tumpah ruah dihadiri jutaan manusia, tahun ini, hanya diikuti oleh ribuan umat Islam saja, itupun dengan protokoler yang sangat ketat.
Ya Allah dengan penuh kerendahan diri dan hati, kami hamba-Mu yan dhoif dan lemah ini, mohon dengan sangat pada-Mu dengan keberkahan idul adha ini, angkatlah musibah wabah covid 19 ini dari negeri kami dan dari negeri-negeri lain di muka bumi ini. Engkaulah penentu segala, hilangkanlah ya Robb musibah ini. Hanya kepada-Mu kami berharap, hanya kepada-Mu kami meminta, Kabul kan doa kami…. Amiin.
Allahu akbar-Allahu Akbar – Allahu Akbar walillahil hamd.
Ma’asyirol muslimin Rahimakumullah.
Kurban secara Bahasa dari kata Qoruba, yang artinya dekat. Jadi sejatinya hari raya kurban itu mengingatkan kita untuk selalu dekat kepada Allah SWT. Terlebih dalam kondisi seperti ini. Kondisi yang memang seharusnya membuat kita sadar untuk lebih mendekatkan diri kepada Ilahi dengan meningkatkan taqwa kita kepada-Nya. Bukankah hewan kurban yang kita sembelih dan kurbankan pada idul adha ini subtansinya adalah ketaqwaan. Dan nilai taqwa ini lah yang sejatinya sampai kepada Allah SWT.
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”. (Al-Hajj: 37)
Hadirin wal hadirat yang dimuliakan Allah SWT.
Bila kita benar-benar bertaqwa, yakinlah bahwa Allah pasti akan memberikan kita solusi, jalan keluar dari musibah pandemi Covid 19 ini dan memberikan kita kemudahan dalam memperoleh rizki-Nya..
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walilllahil hamd
Ma’syirol muslimin rahimakumullah
Di tengah wabah ini, ibadah kurban yang kita lakukan terasa lebih bermakna terutama bagi masyarakat ekonomi lemah. Selama pandemi, berbagai sektor kehidupan tak terkecuali sektor ekonomi ikut terkena imbas. Banyak saudara-saudarankita yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya karena harus kehilangan mata pencarian. Memenuhi kebutuhan sehari hari betapa sulitnya.
Ibadah kurban hari ini bisa menjadi bukti kepedulian sosial kita selaku umat Islam yang in syaa Allah ini akan membuat masyarakat kita semakin solid, semakin kokoh tali persaudaraan dan persatuannya terutama dalam menghadapi kondisi saat ini. Ibadah kurban semakin memberikan kesadaran kepada kita, bahwa harta yang kita miliki bukanlah mutlak milik kita. Jangan kan harta, nyawa dan badan kita pun sejatinya bukan milik kita. Kita perlu banyak belajar dan meneladani kisah nabiyallah Ibrahim AS dan Ismail AS, bagaimana mereka begitu ridho dan begitu rela mengurbankan diri mereka di jalan Allah. Hal itu mereka lakukan karena mereka sadar dan faham betul hakikat pemilik diri, nyawa dan harta ini, yaitu sang pencipta alam semesta, Allahu SWT.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walilllahil hamd
Ma’syirol muslimin rahimakumullah
Harta dan materi di dunia hanya titipan dari Allah subhanahu wata’ala yang di dalamnya terdapat hak orang lain. Kenikmatan yang kita rasakan tidak akan berkurang sedikitpun ketika harus berbagi dengan orang lain melalui pembelian hewan kurban. Kita harus menyadari bahwa sesungguhnya hakikat memberi adalah menerima. Kita tidak perlu khawatir dan takut merana dan jatuh miskin dengan sebab kurban dan sedekah yang kita keluarkan. Yakinlah dengan kita memberi, berbagi sebagai wujud rasa syukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita. Dan sesungguhnya nikmat Allah subhanahu wata’ala sangatlah banyak. Saking banyaknya nikmat yang Allah anugerahkan, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS: An-Nahl : 18)
Dengan pengorbanan harta melalui hewan kurban ini, kita juga akan mampu semakin dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Hal ini selaras dengan makna kurban itu sendiri yakni berasal dari bahasa Arab qaruba yang artinya dekat. Sehingga dengan kurban ini in syaa Allah kita semakin dekat kepada-Nya dan itu kita tunjukkan dengan semakin taat menjalankan perintah-Nya.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah
Ibadah Kurban yang kita lakukan pada hari ini dan hari Tasyri’ merupakan salah satu perwujudan kita melaksanakan perintah Allah SWT, Disamping itu juga kurban merupakan wujud nyata dari rasa syukur kita kepada-Nya. Dan yakinlah saat kita bersyukur pada hakikatnya itu akan kembali pada diri kita sendiri, shohibul hikam Asy-Syaikh Athoilllah as-Sakandariy mengatakan:
مَنْ لَمْ يَشكُرِ النِّعَمِ فَقدْ تـَعَرَّضَ لِزَوَالِهاَ ومن شَكرَهاَ فقد قـَيَّدَ بِعِقاَلهاَ
“Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat itu pertanda ia menginginkan hilangnya nikmat, dan barangsiapa yang mensyukuri nikmat itu artinya ia telah mengikat nikmat dengan tali yang kokoh.”
Akhirnya khotib mengajak dan menghimbau: “Mari bagi yang mampu jangan ragu untuk berkurban, dan bagi yang belum mampu jangan ragu berbuat baik dan terus menebar kebaikan sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang pemberi hidup, Allah SWT.
بارك الله لي ولكم في القرءان العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل مني و منكم تلاوته إنه هو السميع العليم
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ