Sedang Membaca
Kaifiyyatut Thariqah: Kitab Tarekat Khalidiyyah Karya Syaikh Abu Bakar Tuban (1881)

Dosen di UNU Jakarta. Selain itu, menulis buku dan menerjemah

Kaifiyyatut Thariqah: Kitab Tarekat Khalidiyyah Karya Syaikh Abu Bakar Tuban (1881)

Ini adalah halaman kitab Kaifiyyatut Thariqatil ‘Aliyyatin Naqsyabandiyyah karya seorang ulama Nusantara asal Tuban, Jawa Timur, Syaikh Abu Bakar b. ‘Abd al-Quddus al-Thubani al-Jawi (Syaikh Abu Bakar Tuban). Karya ini ditulis dalam bahasa Jawa aksara Arab (pegon) dan berisi kajian bidang tasawuf, utamanya tuntunan serta amalan bertarekat atas masyrab Tarekat Khalidiyyah, yang merupakan anak turun dari Tarekat Naqsyabandiyyah.

 

Tarekat Khalidiyah didirikan oleh seorang ulama asal Kurdistan, Syaikh Dhiya al-Din Khalid al-Kurdi al-Baghdadi (w. 1242 H/1826 M). Beliau adalah guru langsung dari Syaikh Isma’il b. ‘Abdullah al-Khalidi al-Mankabawi (Syaikh Ismail al-Khalidi Minangkabau, w. 1858 M). Syaikh Ismail Minangkabau inilah yang kemudian menjadi khalifah sekaligus yang dan menyebarkan tarekat ini di kawasan Asia Tenggara.

 

Dalam pembukaannya, Syaikh Abu Bakar Tuban langsung menulis inti pembahasan kitab ini, yaitu hal yang harus dilakukan oleh seseorang yang hendak mengikuti Tarekat Khalidiyah.  Syaikh Abu Bakar Tuban menulis:

 

أتوي كيفية كاويتن غالف طريقة نقشبندية مجددية خالدية ايك ارف ادوس ووغيكو سووسي صلاة عشاء. دين اراني ادوس توبة. ايكيلة لفظي نية ادوس كران ارف منجغ طريقة

 

Utawi kaifiyat ngalap tarekat Naqsyabandiyyah Mujaddadiyyah Khalidiyyah iku arep adus wongiku sawuse Salat Isya. Den arani adus taubat. Ikilah lafade niyat adus kerana arep manjing tarekat/ Adapun tata cara mengambil tarekat Naqsyabandiyyah Mujaddadiyyah (yang dipercabangkan/diperbaharui) Khalidiyyah adalah hendak mandi si orang itu setelah Salat Isya. Dinamakan dengan mandi taubat. Adapun inilah lafaz niat mandi karena hendak masuk tarekat ini.

 

Baca juga:  Sabilus Salikin (34): Sebaik-baik Ulama

Dalam kitab ini, Syaikh Abu Bakar Tuban juga menerjemahkan sebuah risalah dari bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa aksara Arab (pegon), yaitu Nahjah al-Salikin karangan Syaikh Sulaiman Hasan Zuhdi (w. 1308 H/1901 M). Syaikh Abu Bakar Tuban menulis:

 

ايكيله كتاب باس جاوي سكغ لفظ عرب كغ كسبوت اغدالم رسالة بهجة السالكين اغكيتاني سيدي الشيخ سليمان زهدي قدس سره لن اغسون ووهي فائدة كغ سكغ كتاب لياني. فرميلاني اغسن تولس كلوان باس جاوي سفاي كمفغ دين تبني دنيغ ووغ جاوي كغ جندك نظري كاي ديني اواك اغسن

 

Ikilah kitab basa Jawa saking lafaz Arab kang kasebut ingdalem risalah Nuzhatus Salikin anggitane Sayyidi Syaikh Sulaiman Zuhdi quddisa sirruhu lan ingsun wuwuhi faidah kang saking kitab liyane. Permelane ingsung tulis klawan basa Jawa supaya gampang den (tebeni?) dining wong Jawa kang cendek nazhar-e kaya dene awak ingsun/inilah kitab berbahasa Jawa yang diterjemahkan dari bahasa Arab yang tersebut dalam risalah Nuzhatus Salikin karangan tuan guru saya Syaikh Sulaiman Zuhdi—semoga Allah sucikan rahasianya—dan saya tambahi pula beberapa faidah yang diambil dari beberapa kitab lainnya. Sebab saya menulis terjemahan dalam bahasa Jawa ini agar mudah difahami oleh orang Jawa yang dangkal pemahamannya akan agama sepertihalnya diri saya.

 

Baca juga:  Progresivisme Santri Kota dari Tahun 1990an hingga Sekarang: Sebuah Wawancara dengan Mochamad Sodik (2)

Dalam kolofon, disebutkan jika karya ini diselesaikan di Makkah pada 18 Rabiul Tsani  1298 H (19 Maret 1881 M). Tertulis di sana:

 

مترجمة الفقير الحقير الجاهل المقصر أبو بكر بن المرحوم الحاج عبد القدوس التوباني المجاور في مكة المكرمة ثامن عشر شهر ربيع الثاني سنة 1298

 

Diterjemahkan oleh seorang yang fakir, yang hina, yang bodoh, yang banyak dosa, Abu Bakar anak almarhum Haji Abdul Quddus Tuban yang bermukim di Makkah al-Mukarramah pada 18 Rabiul Tsani 1898 H (19 Maret 1881 M).

 

Michael Laffan dalam artikelnya New Charts for the Arabic Ocean: Dictionaries as Indicators of Changing Times, Jurnal  Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 159 (2003), no: 2/3, Leiden, 351-387 (artikel tersebut terakses melalui situs http://www.kitlv-journals.nl), menyebutkan jika karya ini dicetak di Kairo pada 1302 H (1885 M) oleh percetakan Hasan al-Thukhi Ahmad di Kairo dalam format cetak litografi (thaba’ hajar/ cetak batu), bersama karya Syaikh Abu Bakar Tuban lainnya dalam bidang leksikografi, yaitu at-Turjuman.

 

Saya sendiri mendapatkan salinan kitab ini dari sahabat saya, al-Fadhil Ayung Nitinegoro dari Komunitas Pegon dan PCNU Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa hari yang lalu, dalam versi cetakan Ahmad b. Sa’id Nabhan Surabaya (tanpa tahun).

Beliau mendapatkan naskah tersebut dari perpustakaan KH. Soleh Syamsuddin Lateng (w. 1952 M), ulama besar Banyuwangi asal Palembang yang juga kawan dekat Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari Jombang (w. 1947).

 

Baca juga:  Ulama Kita, Pegon dan Bahasa Melayu

Syaikh Abu Bakar Tuban juga menuliskan mata rantai sanad yang ia ambil dalam Tarekat Khalidiyyah: Syaikh Abu Bakar Tuban  Syaikh Sulaiman Hasan Zuhdi al-Makki  Syaikh Isma’il al-Burusi dan Syaikh Sulaiman Affandi al-Qarimi  Syaikh ‘Abdullah Affandi al-Makki  Syaikh Dhiya al-Din Khalid al-Kurdi al-Baghdadi al-Naqsyabandi.

 

Bogor, Maret 2018

 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
3
Ingin Tahu
5
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
1
Lihat Komentar (2)
  • Kalau saya ingin mendapatkan kitab tersebut bgm prosedurnya? Atau adakah yang sudah mengarsipkan manuskrip tersebut dalam file pdf?

  • kalo boleh taw abu bakar bin abdul quddus tsb tuban mana
    sbb ada kesamaan nama dg bin abdul quddus di gresik
    yaitu kyai zuber bin abdul quddus beliau berasal dr rembang yg menetap di gresik

Komentari

Scroll To Top