Nama Ahlam Mustaghanami demikian cemerlang di kaki langit kesusastraan Arab kontemporer. Nizar Qabbani, maestro penyair Arab asal Suriah memberikan pujian selangit untuknya:
”Ahlam Mustaghanami, matahari dari Aljazair yang menerangi cakrawala susastra Arab. Mustaghanami datang dengan cahaya baru, cahaya yang menjadikan masa depan dunia kesusastraan Arab, utamanya di negerinya, Aljazair, menjadi lebih benderang.”
Sementara itu, dewan Naguib Mahfouz Medal menjuluki Mustaghanami sebagai ”a light that shines bright in this dense darkness. She was able to break out of the linguistic exile that French colonialism banished Algerian intellectuals to.”
Pujian sang maestro Qabbani dan dewan Naguib Mahfouz Medal tentu saja tidak berlebihan. Mustaghanami adalah perempuan novelis Arab terkemuka. Di beberapa negara Arab, semisal Suriah, Jordan, Lebanon, Mesir, Uni Emirat Arab, dan tentu saja negeri asalnya, Aljazair, novel-novel Mustaghanami tercatat sebagai novel paling kontroversial.