Prof Dawam Rahardjo dan Pagentongan

Saya mengenal nama besar Prof Dawam Rahardjo dari ayah saya, tepatnya tahun 2000, saat saya melakukan sebuah riset tentang biografi kakek kami yakni KH. Tubagus Muhammad Falak (Pendiri Pesantren Alfalak Pagentongan), sosok yang banyak diulas dalam studi Prof Dawam Rahardjo.

Menurut ayah saya, di usia mudanya, Dawam Rahardjo cukup sering datang ke Pagentongan selama periode 1973-1974. Beliau datang bersama lima peneliti muda lainnya yakni Nurcholis Madjid, Zamroni, Mastuhu, Sudjoko Prasodjo, Sardjono Goenari untuk melakukan riset berjudul Profil Laporan Hasil Penelitian Pesantren Alfalak dan 8 Pesantren lainnya di Bogor yang kemudian menjadi sebuah judul buku terbitan LP3ES.

Buku ini kemudian menjadi salah satu buku rujukan penting dalam studi-studi pesantren, tarekat dan kepemimpinan di Indonesia.

Kemudian pada 2006 saya bersyukur berkesempatan bertemu dan berbincang langsung dengan beliau saat saya dan teman-teman mengundangnya ke sebuah acara Camp Pemuda Nusantara yang kami selenggarakan di Cianjur. Di sela acara, saya menemuinya dan mengajak berdiskusi tentang kesan beliau saat berada melakukan riset tersebut di Pagentongan.

Saya memperoleh banyak kesan dan wawasan darinya hal ihwal hasil studinya tersebut. Selanjutnya, di beberapa forum diskusi saya kembali berkesempatan bertemu beliau dan saya senang sekali.

Saya bersyukur mengenal dari dekat sosok berpengaruh ini setidaknya bagi saya pribadi. Kini beliau telah wafat meninggalkan sejumlah karya dan sumbangsih yang sangat bermanfaat bagi dunia pengetahuan khususnya di Indonesia.

Secara khusus, saya dan keluarga besar Bani Falak tentu sangat berterima kasih kepada beliau, Nurcholis Madjid, Sudjoko Prasodjo, Zamroni, Mastuhu, Sardjono Goenari atas salah satu karya risetnya dan berterima kasih telah menjadi bagian penting dalam keluarga besar saya.

Semoga beliau husnul khotimah. Selamat jalan Prof. Dawam Rahardjo. Al-Fatihah!