Sedang Membaca
Islam dan Sains: Tantangan Satu Abad TBS Kudus
Abdulloh Hamid
Penulis Kolom

Penulis Buku Pendidikan Karekter berbasis Pesantren, Devisi Media PP RMI-PBNU

Islam dan Sains: Tantangan Satu Abad TBS Kudus

Whatsapp Image 2020 06 06 At 4.40.55 Pm

Momentum Syawal dimanfaatkan oleh muslim Indonesia untuk mengadakan Halal bi Halal, namun karena Covid-19, maka Halal bi Halal dilakukan secara daring.

Meneguhkan Madrasah Salafiyah Berbasis Sains Spirit al-Qur’an Songsong Satu Abad TBS Kudus adalah tema yang kita angkat, karena TBS adalah salah satu madrasah yang mempunyai prinsip merawat tradisi dan selalu melakukan inovasi.

Tema ini terinspirasi di TBS yang selain mengajarkan ilmu-Ilmu salafiyah juga mengajarkan ilmu kholafiyah sesuai dengan prinsip

المحا فظة على القديم الصا لح
والا خذ با لجديد الا صلح

Merawat tradisi, mengembangkan inovasi.

Maka dari itu Alumni Madrasah TBS menguasai berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun sains dan sudah menyebar di berbagai negara baik di Barat seperti Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Cina dll, maupun di dunia timur seperti Saudi Arabia, Mesir, Yaman, Maroko, Libanon, Syiria, Sudan, dll.

Catatan saya tadi malam sebagai Moderator acara, Prof Nadirsyah Hosen menjelaskan ada tiga golongan respon orang Islam terhadap sains: Pertama, Sains adalah konspirasi barat jangan dipelajari kalau perlu dijauhi seperti orang-orang bumi datar yang tidak percaya jika bumi itu bulat. Kedua Islamisasi Sains, mencocokkan penelitian-penelitian barat sudah sesuai dengan al-Qur’an (cocokologi), padahal sains itu dinamis sedangkan al-Qur’an itu paten. Ketiga Spirit al-Qur’an dan Hadis sebagai isyarat untuk penelitian-penelitian lebih lanjut. Ayat-ayat al-Qur’an menginspirasi untuk melakukan penelitian bukan mengkonfirmasi.

Baca juga:  Sikap Katib Aam PBNU atas Kasus Tanah di Kendal

Selanjutnya Prof Ahmad Rofiq menjelaskan tentang ada tindak lanjut oleh tim khusus terkait tema ini menjadi sebuah kurikulum, kedua memanfaatkan teknologi untuk Madrasah untuk menyebarkan nilai-nilai agama seperti tadi malam memanfaatkan zoom meeting untuk Halal bi Halal Virtual.

Ketiga sesuai dengan hadis nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang satu abad beliau berharap ada lompatan-lompatan yang baik untuk madrasah tercinta.

Saya mengutip perkataan ayah Gus Dur, putera Hadrotusyeikh Hasyim Asy’ari: “Membaca sejarah itu penting, tapi membuat sejarah jauh lebih penting” (KH. Wahid Hasyim). Semoga bermanfaat!

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
2
Terkejut
0
Scroll To Top