Entah bagaimana imajinasinya, era digital ini ada pameran kartu pos. “Hope of Indonesia,” begitu tajuknya. Pameran digelar di Ashta, sebuah mall di Jakarta selatan, dari tanggal 7-17 Agustus.
Karya penuh warna dari puluhan perupa muda. Tetapi, yang dikedepankan bukanlah kartu pos yang sudah lenyap dari kehidupan sehari-hari kita, melainkan harapan akan Indonesia untuk 80 tahun HUT RI
Salah satu yang menarik adalah karya Nauval Rizki Mohammad berjudul Soto Mie Bogor (bentuk baku dalam KBBI ‘Mi’, bukan ‘Mie. Tetapi biasa ditulis ‘Mie’). Ia adalah seniman berkebutuhan khusus atau difabel.
Satu dalam sekitar 70 jenis soto yang ada di Nusantara ini jadi medium perupanya untuk mengharapkan Indonesia yang beragam ini masih tetap utuh dan hangat, bukan saja sehat dan nikmat.
“Soto Mie Bogor yang memiliki banyak elemen di dalam semangkok kuah kaya rempah merupakan representasi harapan akan persatuan masyarakat Indonesia dengan segala keberagamannya dalam kedamaian yang penuh kehangatan,” begitu narasi yang dibubuhkan di sana.
Nauval menggoreskan warna dengan sederhana. Ada gerobak berwarna kuning dan biru, jenis huruf tulisan soto yang juga khas: Soto Mi Asli Bogor. Di sampingnya cabe merah dan semangkok soto yang siap saji dalam mangkok. Pesan sederhana masuk dalam bentuk karya yang sederhana.
Soto Mi Bogor
Tidak ada soto yang begitu meriah kecuali soto mie asal Bogor. Bogor ini merujuk pada wilayah yang terdiri dari kabupaten dan kota Bogor yang berada di pegunungan.
Soto mi berisi mi kuning, bihun (putih), risol, lobak, daun hijau, irisan daging sapi, tomat, bawang merah, kuah dari perbagai macam rempah, krupuk emping, dan tak lengkap rasanya jika tanpa nasi. Ups, setengah saja nasinya. Itu saran kami.
Soto mi Bogor kini sudah banyak ditemui di berbagai kota di Jawa, juga lampung. Di tempat-tempat istirahat tol juga soto ini sering menjadi pilihan karena segar, hangat, dan tetap sehat. Disantap pagi hari untuk bekal bekerja seharian pas sekali. Jangan nambah yaa, agar kalori yang masuk tidak berlebihan dan agar tetap ramah di kantong. cukup dua puluh ribuan saja. Bismillah..