Imam Adz-Dzahabi dalam karyanya Kitab Al-Kaba’ir mengulas tentang macam-macam dosa besar. Dalam kitab tersebut diselingi kisah-kisah yang mengandung hikmah dan pelajaran yang patut kita renungkan. Dalam bab yang kesembilan belas mengulas tentang dosa bagi pecandu minuman keras. Pada bab tersebut ada kisah yang menarik dan ajaib. Adapun kisahnya sebagai berikut:
Khalifah Abdul Malik bin Marwan didatangi seorang pemuda yang berprofesi sebagai penggali kuburan, ia datang dalam keadaan sedih dan menangis. Si pemuda berkata kepada Abdul Malik bin Marwan, “Wahai Abdul Malik bin Marwan, aku telah melakukan dosa yang sangat besar, apakah masih ada pintu taubat bagiku?,” Abdul Malik bin Marwan berkata: “Dosa apa yang kamu lakukan?,” Pemuda itu menjawab, “dosa yang sangat besar!” Abdul Malik bin Marwan menimpalinya, “Bertaubatlah kepada Allah karena Allah maha menerima taubat”.
Si pemuda berkata: “Wahai Abdul Malik bin Marwan aku pernah menggali beberapa kuburan, dan aku melihat keajaiban,” Abdul Malik bin Marwan berkata: “Apa yang kamu lihat?” Si pemuda menceritakan keajaiban itu. Adapun ceritanya sebagai berikut:
Pertama, aku menggali kubur seseorang, ketika itu aku melihat mayat yang tidak meghadap ke kiblat, dan aku berusaha untuk menghadapkannya ke arah kiblat, ketika aku hendak keluar dari kuburan, tiba-tiba ada suara dari dalam kuburan, “Engkau jangan bertanya kenapa mayat itu tidak menghadap kiblat,” lalu aku memaksa untuk bertanya kenapa mayat ini berpaling dari kiblat? Suara itu menjawab, “Karena mayat itu melalaikan kewajiban sholat.”
Kedua, aku menggali kubur yang lain, aku melihat mayat yang berubah wajahnya, wajah si mayat menyerupai khimar, lehernya dibelenggu dengan rantai besi yang sangat kuat. Aku berusaha untuk melepaskan lilitan rantai itu, ketika aku hendak keluar dari dalam kubur, tiba-tiba ada suara dari dalam kubur, “Engkau jangan bertanya amal apa yang diperbuat oleh mayat itu, dan kenapa mayat itu disiksa,” aku tetap bertanya kenapa mayat ini disiksa? Suara itu menjawab, “Mayat itu disiksa karena di masa hidupnya ia gemar minum-minuman keras dan ia tidak sempat untuk bertaubat”.
Ketiga, aku menggali kubur dan menemukan mayat yang diikat ke tanah dengan tali api dan ia mengeluarkan lidahnya dari punggungnya. Ketika aku hendak keluar dari kuburan itu ada suara yang memanggilku, “Jangan engkau bertanya kenapa mayat itu diberi cobaan seperti itu,” Aku tetap bertanya kenapa mayat ini? Ia menjawab, “Mayat itu tidak berhati-hati dengan air seni, dan ia menyebarkan percakapan orang lain, itulah balasan baginya.”
Keempat, aku menggali kubur dan menemukan mayat yang terbakar, ketika aku ingin keluar dari kuburan itu, tiba-tiba ada suara yang menyatakan, “Kenapa kamu tidak bertanya tentang mayat itu,” Lalu aku bertanya kenapa dengan mayat ini? Suara itu menjawab, “Ia adalah orang yang meninggalkan sholat lima waktu.”
Kelima, aku menggali kubur dan aku melihat kubur itu luas sekali, seluas mata memandang, dan ada cahaya yang meneranginya, mayatnya tidur di atas ranjang dengan pakaian yang sangat bagus. Ketika aku hendak keluar dari kubur ada suara yang menyatakan, “Kamu tidak bertanya kenapa mayat itu dimuliakan” Aku bertanya kenapa? Ia menjawab, “Mayat itu adalah seorang pemuda yang rajin beribadah dengan ibadahnya tersebut Allah telah memuliakannya”.
Mendengar cerita itu Abdul Malik bin Marwan berkata kepada pemuda itu, “Cerita yang kamu sampaikan adalah gambaran bagi orang-orang yang bermaksiat dan juga bagi orang-orang yang taat.” Wallahu a’lam bisshawab.