Humor Gus Dur: Tentang Habib Rizieq

“Di dunia mana, ada seorang imam ingin nangkap dai. Dainya ingin nangkap habib? Jawabnya di Indonesia. Loh kok di Indonesia?”

Gus Dur melempar tebak-tebakan. Memang susah, hanya Gus Dur sendiri yang bisa menjawabnya. Lalu apa jawabannya?

“Ya di Indonesia, karena imam-nya Imam Samudra (teroris itu). Dai-nya, Dai Bachtiar (mantan Kapolri itu. Habib-nya, Habib Rizieq. Mana ada humor begini kecuali di Indonesia,” Gus Dur menjelaskan.

Habib Rizieq ingin ditangkap terus karena suka dianggap bikin perkara saja. Gus Dur menyebut dia sebagai teroris lokal, artinya tidak berhubungan dengan jaringan teroris internasional, seperti seperti Jamaah Islamiyah atau ISIS.

Kata Gus Dur, Habieb Rizieq pernah menyampaikan sendiri bahwa julukan teroris lokal itu sebutan dari Gus Dur. Itu terjadi saat saat Rachmawati mengundang banyak orang berpidato di Hotel Indonesia, di antara yang hadir dan menyampaikan pidato ada Gus Dur dan Habib Rizieq.

Giliran Habib Rizieq berpidato, tak lupa menyapa Gus Dur, “Yang saya hormati, Ibu Rachmawati Soekarno Putri.. Yang saya hormati Gus Dur, yang menyebut saya sebagai ‘teroris lokal’….”

Semua orang dalam forum tersebut tertawa. Setelah tawa berhenti dan Habib Rizeq bersiap melanjutkan pidatonya, Gus Dur berteriak, “Alhamdulillah ente ingat…”