Glenn Fredly, pelantun lagu “Salam Bagi Sahabat” meninggal dunia hari ini. Penyanyi pop ini menghembuskan nafas terakhir di usia 44 tahun. Semoga amal ibadahmu bung Glenn di terima Allah SWT, aamiin.
Bung Glenn, lahir di Jakarta, 30 September 1975. Dia memulai karirnya ketika menjadi vokalis Funk Section tahun 1995. Tiga tahun berikutnya, Glenn memberanikan diri untuk bernyanyi solo, dan berhasil.
Pada tahun 2005, Glenn menciptakan lagu “Kita untuk Mereka” yang diberikan kepada korban Tsunami Aceh. Lagu itu kemudian dinyanyikan oleh musisi-musisi terkenal seperti Gito Rollies, Ahmad Albar, Vina Panduwinata, dll.
Jika kita dengar lagu-lagu Glenn, sangat sarat dengan nilai-nilai religius yang bersifat universal. Salah satunya ialah lagu “Salam Bagi Sahabat”. Sepenggal lirik dari lagu tersebut yakni,
Hidupmu indah
Bila kau tahu
Jalan mana yang benar
Harapan ada, harapan ada
Bila kau mengerti
Sepertinya Glenn ingin mengatakan kepada kita semua bahwa setiap jalan yang kita pilih itu sudah benar. Misal, agama saya ialah jalan yang benar menurut saya, dan agama anda pun juga termasuk jalan yang benar.
Jika masing-masing jalan ialah benar, maka kenapa mesti dipertentangkan? Yang harus kita sadari dan hayati ialah semua jalan itu benar, sehingga upaya saling hormat-menghormati adalah hal yang mutlak. Hidup seperti inilah yang dikatakan Glenn sebagai “Hidup yang Indah”.
Di samping lirik lagu tersebut, Glenn juga punya perhatian penuh terhadap spirit kemanusiaan. Terkait pandangan kemanusiaan Glenn terlihat ketika diundang oleh Mbak Najwa ke acara Shihab & Shihab.
Glenn sangat terhanyut dengan tausyiah abah Quraish Shihab. Melalui akun instagramnya @glennfredly309 membagikan sebagian tausiyah abah Quraish Shihab. Tulis Glenn,
“Kemanusiaan mendahului keAgamaan…, kita bisa berbeda pendapat namun hendaknya bersama-sama mengejar kebaikan dalam kemanusiaan – Quraish Shihab ..” (Sabtu, 25 Mei 2019).
Lanjut Glenn lagi di akun instagramnya,
“Sebagai seorang yang dibesarkan dalam tradisi Nasrani, hari ini saya diberkati oleh tausyiah Quraish Shihab tentang Islam yang penuh Rahmat untuk kemanusiaan…”
Kalau kita perhatikan dan resapi kalimat Glenn itu sangat sarat dengan spirit kemanusiaan. Memang, di era sekarang ini, menunjukkan trend perbedaan itu sebagai sesuatu yang menjengkelkan. Tapi, di mata Glenn tidaklah demikian adanya. Malahan, perbedaan itu dijadikan spirit untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Inilah “Hidup yang Indah”, menurut bung Glenn Fredly.
Itulah bung Glenn Fredly. Sebetulnya, masih banyak tinta untuk menulis kisah-kisah musisi kemanusiaan ini. Semoga spirit yang di titipkan bung Glenn kepada kita semua tetap hidup, sebagai amal jariyahnya di akhirat sana. Tuhan lebih sayang bung Glenn. Selamat jalan, Bung. (RM)