Banyak kalangan, baik santri maupun wartawan, menganggap bahwa Mbah Lim adalah guru spiritual Gus Dur. Hal ini makin diperkuat oleh sikap maupun pernyataan Gus Dur kepada Mbah Lim yang seringkali memang menunjukkan posisi tersebut.
Di samping itu, usia keduanya yang terpaut cukup jauh –Mbah Lim, dalam salah satu versi, lahir tahun 1924, sedangkan Gus Dur adalah kelahiran 1940– ikut menguatkan posisi keduanya sebagai guru-murid.
Bisa jadi Gus Dur memang memosisikan Mbah Lim sebagai guru dan dirinya sebagai murid. Tapi anggapan itu tidak berlaku bagi Mbah Lim. Yang seringkali terucap dari Mbah Lim, ketika bicara tentang posisinya di hadapan Gus Dur, adalah justru Mbah Lim mengaku sebagai “3B” bagi Gus Dur.
Bagi orang yang sudah mengenal Mbah Lim, maka tidak akan kaget dengan banyaknya istilah, slogan, ataupun singkatan yang sering terlontar dari Mbah Lim. Misalkan saja NKRI Harga Mati, NKRIP AMD, 3B, 3K, 3R, SSB, JPUMD, SIBB, dan seterusnya. Adapun 3B yang dimaksud oleh Mbah Lim dalam hal posisinya di hadapan Gus Dur ini adalah Batur, Batir, dan Botoh.
Batur, dalam bahasa Klaten, berarti pesuruh. Iya, Mbah Lim menganggap dirinya adalah pesuruh atau pelayan bagi Gus Dur. Batir berarti Mbah Lim sebagai kawan dan sahabat Gus Dur. Sedangkan botoh berarti Mbah Lim sebagai beking/petarung, orang yang pertama kali siap maju membela Gus Dur ketika ada masalah.
Maka jika anggapan umum mengira Mbah Lim ada di atas Gus Dur, Mbah Lim justru memosisikan dirinya berada di bawah Gus Dur. Dan perjalanan hidup Mbah Lim, mulai dari hubungannya dengan keluarga Cendana, hubungan dengan militer, dan keterlibatannya dalam momen-momen penting NU, sepertinya memang mengonfirmasi singkatan 3B untuk Gus Dur ini.
Mbah Lim adalah salah satu dari sedikit kiai yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Gus Dur dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Mbah Lim sudah bersama dan terus berada di belakang Gus Dur sejak Muktamar Situbondo, Muktamar Krapyak, Muktamar Cipasung, memimpin PKB, hingga menjadi presiden RI. Mbah Lim, kiai 3B bagi Gus Dur ini, akhirnya menyusul Gus Dur sowan kepada Allah Swt. dua tahun setelah wafatnya sang presiden.
Untuk kedua beliau, Al-Fatihah.