Ketika malam tiba, bumi akan mengalami kegelapan, hal tersebut terjadi di berbagai tempat, walau waktunya tidak bersamaan. Oleh karenanya, Allah menciptakan bulan dan bintang sebagai hiasan langit yang cahayanya akan menerangi kegelapan malam.
Allah SWT, berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا
Artinya: “Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (QS. Al-Furqan: 61)
Allah SWT, menjadikan malam, dengan kesejukan, keheningan, dan ketenangan. Allah tidak menjadikan malam dengan kegelapan secara menyeluruh. Karena jika malam gelap secara menyeluruh, manusia tidak bisa beraktivitas di malam hari. Sebagian pekerjaan seseorang dikerjakan pada malam hari, karena pada siang hari terkadang ada halangan yang menghambat pekerjaan.
Imam Al-Ghazali dalam karyanya Al-Hikmatu fi Makhluqatillah (Juz, 1 Hlm. 23) menjalaskan tentang hikmah pencitaan bulan dan bintang. Imam Ghazali menuturkan, sebagian hikmah bulan diciptakan, supaya cahayanya menerangi orang-orang yang bekerja pada malam hari, dan Allah menjadikan cahaya bulan lebih dingin dari matahari, supaya manusia dan hewan bisa beristirahat dengan nyaman di waktu malam. Sedangkan sinar matahari itu panas, supaya memberi semangat kepada manusia untuk giat dalam bekerja.
Bulan diciptakan oleh Allah SWT, supaya kita dapat mengetahui waktu, antara sepekan, sebulan, dan setahun. Sinar bulan tidak seperti sinar matahari, terkadang sinarnya berkurang dan bertambah, itu semua menunjukkan bahwa Allah maha kuasa terhadap ciptaannya.
Dan Allah menciptakan bintang, sebagai hiasan di langit. Ketika sinar bulan tidak begitu terang, maka bintang yang akan menghiasi langit. Dengan diciptakannya bintang, kita dapat mengetahui berbagai hal. Diantaranya, bintang dijadikan tanda datangnya musim, seperti, musim dingin, musim panas, musim semi dan musim gugur, dan juga para petani dan nelayan dapat mengetahui awal datangnya musim melalui bintang.
Bintang juga sebagai petunjuk bagi para musafir, baik di darat maupun di laut, dan juga dengan adanya bintang para musafir bisa mendeteksi cuara panas dan cuaca dingin. Allah SWT, berfirman:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
Artinya: “Dan dialah (Allah SWT) yang menjadikan bintang-bintang bagimu agar kamu menjadikan petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut” (QS : Al-An’am: 97)
Allah SWT telah menciptakan bintang sebagai petunjuk jalan dan arah. Selama berabad-abad yang lalu, para pelaut dan penjelajah dunia, menggunakan bintang untuk menemukan jalan dan arah mata angin. Bintang adalah karunia yang besar bagi manusia, karena dapat membantu manusia di saat tersesat di jalan. Wallahu A’lam Bissawab.