Sedang Membaca
Shalawat Isra’ Mi’raj Karya Kiai Raden Asnawi Kudus
Hilmi Abedillah
Penulis Kolom

Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng.

Shalawat Isra’ Mi’raj Karya Kiai Raden Asnawi Kudus

Sholawat Isra Miraj

Seorang pejuang kemerdekaan Indonesia sekaligus salah satu pendiri jam’iyyah Nahdlatul Ulama, K.H. Raden Asnawi Kudus, dikenal dengan banyak karyanya, termasuk berbentuk syi’ir. Selain shalawat Isra’ Mi’raj, Mbah Asnawi menggubah banyak syi’ir, seperti Shalawat Asnawiyah, Syi’ir Kemerdekaan, Syi’ir Srengenge Nyata, dan Syi’ir Nasihat.

Pusat dakwah Kiai Raden Asnawi ada di sebuah kota yang kini masyhur dengan sebutan Kota Kretek, atau lebih tepatnya di Dukuh Bendan Kelurahan Kerjasan. Mbah Asnawi fokus pada pengembangan dakwah Islam dan penanaman rasa nasionalisme. Beliau bisa menjadi role model para santri penerus dalam kegigihannya membela tanah air sembari menyebarkan ajaran-ajaran Islam.

Sholawat Isra’ Mi’raj yang dikarang oleh Mbah Asnawi Kudus menceritakan tentang peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad. Nabi bertemu dengan Allah Ta’ala, dan menerima perintah shalat lima waktu dalam sehari semalam. Perintah itu awalnya 50 shalat, tetapi saat Nabi Muhammad turun, beliau bertemu dengan Nabi Musa yang menyarankan untuk meminta keringanan. Atas saran itu Nabi Muhammad kembali naik untuk meminta keringanan kepada Allah. Setiap kali Nabi Muhammad menghadap Allah, jumlah shalat dikurangi 5 waktu. Beliau pun naik turun sebanyak 9 kali hingga jumlah shalat menjadi 5 waktu.

Sholawat Isra’Mi’raj diajarkan Mbah Asnawi kepada santri-santrinya di majelis-majelis taklimnya selama bulan Rajab. Di kalangan masyarakat Kudus, shalawat ini tidak sepopuler Shalawat Indonesia Raya (Shalawat Asnawiyyah).

Baca juga:  Hendak Kemana Teologi Kita? Refleksi Haul ke-22 Romo Mangun

Berikut ini adalah teks Shalawat Isra’ Mi’raj dengan bahar kamil majzu’, beserta artinya.

صَلَوَاتْ إِسْرَاءْ مِعْرَاجْ

لِلشَّيْخِ الْحَاجِّ رَادَينْ أَسْنَوِيْ بٓنْدَانْ قُدُسْ

Shalawat Isra’ Mi’raj

Karya KH. Raden Asnawi Bendan Kudus

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى الرَّسُوْ     *     لِ مُحَمَّدٍ سِرِّ الْعُلَا

Ya Rabb, limpahkanlah rahmat kepada Baginda Rasul Muhammad sang rahasia keunggulan,

وَالْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْـ     *     ـنَ الْغُرِّ خَتْمًا أَوَّلَا

Juga kepada para nabi dan rasul. Beliau terkemuka sebagai nabi penutup maupun pembuka.

سُبْحَانَ مَنْ أَسْرَى مِنَ الْـ     *     ـحَرَامِ عَبْدًا أَحْمَدَا

Maha Suci Allah Dzat yang memperjalankan hambanya Ahmad dari Masjidil Haram

لِلْمَسْجِدِ الْأَقْصَى فَمِنْـ     *     ـهُ لِلسَّمَاءِ صَاعِدَا

ke Masjidil Aqsha, dan dari Masjidil Aqsha naik ke langit.

حَتَّى أَتَى بِحَضْرَةِ الْـ     *     ـمَوْلَى لَدَيْهِ سَاجِدَا

Sehingga datang ke hadirat Tuhan dalam keadaan bersujud.

إِذَا عَلَيْهِ قَدْ فَرَضْ     *     خَمْسَ صَلَاةٍ عَدَدَا

Pada waktu itu, Allah mewajibkan padanya shalat lima waktu.

بَعْدَ الْقَبُوْلِ نِ الْتَقَى     *     مُوْسَى كَلِيْمٍ أَرْشَدَا

Setelah menerima perintah, Nabi bertemu dengan Nabi Musa Kalimullah yang memberi petunjuk

لِلنَّقْصِ تَخْفِيْفًا لِأُمَّـ     *     ـةِ مَحْمُوْمًا أَبَدَا

untuk mengurangi jumlah kewajiban agar menjadi keringanan bagi umat yang akan ditakdirkan untuk selamanya.

لِحُسْنِهَا نَبِيُّنَا     *     أَطَاعَهُ فِيْمَا هَدَا

Baca juga:  Ulama Banjar (92): H. Abdul Chalik Dachlan

Nabi pun mentaati petunjuk Nabi Musa karena kebaikan Nabi pada umatnya.

فَكَانَ لِلرَّبِّ الرُّجُوْ     *     عُ تِسْعَ مَرَّاتٍ بَدَا

Nabi pun kembali pada Tuhan sembilan kali.

وَبَعْدُ خَمْسًا أَنْبَتَا     *     عَلَيْهِ فَرْضًا عُهِدَا

Setelah itu, akhirnya shalat fardlu yang wajib ditunaikannya hanya lima waktu

كَذَا جَمِيْعَ أُمَّتِهْ     *     طُوْبَى لِمَنْ قَدِ اقْتَدَى

Shalat itu juga diwajibkan pada umat Nabi. Kebahagiaan bagi siapa pun yang mau mengikuti.

Mengonversi kisah Isra’ Mi’raj menjadi bentuk syi’ir diharapkan bisa lebih menyatu dengan masyarakat. Syi’ir yang bisa dilantunkan secara berjamaah cenderung lebih mudah dihapal daripada bentuk natsar (naratif). Semoga shalawat Isra’ Mi’raj ini menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk semakin kreatif dalam berdakwah, supaya nilai-nilai Islam lebih mudah dicerna oleh masyarakat.

 

Referensi: Status Facebook KH. Moh. Aslim Akmal (Dzuriyah KH. R. Asnawi)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
3
Ingin Tahu
3
Senang
3
Terhibur
2
Terinspirasi
3
Terkejut
2
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top