Tata Cara Kholwat 40 Hari Tharîqah Qâdiriyah
- Tidak berbicara kecuali dengan pembicaraan yang diridhai oleh Allâh Swt.
- Sedikit makan dan berpuasa lebih baik.
- Sedikit tidur.
- Berdzikir setiap tarikan nafas.
- Berkhalwat di dalam masjid jika memungkinkan, jika tidak memungkikan maka berkhalwat di dekat masjid, untuk menghadiri shalat berjama’ah.
- Lebih baik tidak membawa uang.
- Seyogyanya menghilangkan seluruh keinginan kecuali ridhanya Allâh Swt.
- Selalu bermuraqabah kepada Allâh Swt. serta melanggengkan dzikir.
- Menghilangkan kesibukan yang bisa menggagalkan khalwatnya Sâlik.
- Sâlik menjalankan amalan dari mursyid baik berupa dzikir dan membaca al-Qur’an.
Dalam hadits Nabi disebutkan:
مَنْ دَاوَمَ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا عَلَى صَلَاةِ الْغَذَاةِ وَالْعِشَاءِ فِيْ جَمَاعَةٍ كُتِبَ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ. رواه الإمام أبو حنيفة في مسنده.
Barang siapa yang melanggengkan sholat subuh dan isya’ dengan berjama’ah selama 40 hari, maka ditulis bebas dari sifat munafiq dan syirik.
مَنْ أَخْلَصَ لِلهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا تَفَجَّرَتْ يَنَابِيْعُ الْحِكْمَةِ مِنْ قَلْبِهِ عَلَى لِسَانِهِ.
Barang siapa yang melakukan ‘ibadah dengan ikhlas selama 40 hari, maka muncul hikmah dari dalam hati melalui lisan Sâlik, (Ittihâf al-Akâbir fi Sirah wa Manaqib al-Imam Muhyit al-Din abd al-Qâdir al-Jilani al-Hasani al-Khusaini wa Ba’du Masyahir Dzurriyatihi uli al-Fadli wa al-Ma’atsiri, halaman: 275).