Di dalam suatu kesempatan, Abu Nawas sedang mengikuti salat jamaah. Imam Salat memberikan ceramah setelah salat dilaksanakan. Di akhir khutbah, Imam Jamaah melontarkan pertanyaan ke pada jamaah.
“Wahai Hadirin rahimakumullah. Barang siapa di antara panjenengan semua ini ada yang takut kepada istri, hendaklah dia berdiri.” kata Imam.
Seluruh jamaah pun berdiri termasuk imam masjid kecuali Abu Nawas. Dia tetap duduk.
Imam dan para jamaah pun menatap ke arah jamaah. Mereka menduga jika Abu Nawas tidak berdiri karena memang tak takut istri.
“Kang Abu Nawas, Panjenengan hebat sekali. Di antara jamaah, hanya Kang Abu Nawas yang tak takut istri.” kata Imam.
“Benar. Apa rahasianya, Kang?” tanya salah satu jamaah.
“Wah. Bapak-bapak jangan salah sangka.” Abu Nawas berkilah, “Saya tidak berdiri bukan karena tak takut istri.”
“Lalu kenapa, Kang?” tanya jamaah penasaran.
“Lha ini Saya tak berdiri karena memang kaki saya sedang sakit. Tempo hari istriku memukuliku hingga kaki saya sakit sekali. Karena itulah aku tak berdiri.”
Kisah ini disebutkan di dalam kitab Nudlatul Jullas fi Nawadir Abi Nuwwas.