Tak ingin kasus penyebaran virus corona bertambah, pemerintah daerah hingga pusat mulai menerapkan kebijakan beraktivitas dan bekerja di rumah. “Dengan kondisi ini, saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah.” ujar Presiden Jokowi, akhir pekan lalu.
Bahkan baru-baru ini, Kepala BNPB Doni Monardo menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Penyakit di Indonesia diperpanjang sampai 29 Mei 2020. Status Keadaan Tertentu ini berlaku selama 91 hari terhitung dari 29 Februari hingga 29 Mei 2020.
Covid-19 yang popular disebut virus corona adalah virus baru yang menyerang pernafasan yang sampai saat ini masih menjadi kekhawatiran banyak orang. Ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus ini, yang pasti virus ini mempunyai kemampuan menyebar dengan sangat cepat dan orang yang terinfeksi walaupun tanpa gejala dapat menularkan ke siapa saja.
Kita perlu berusaha untuk menjaga kesehatan dan menjaga diri agar terhindar dari virus tersebut. Dikutip dari akun resmi instagram Presiden Joko Widodo, dalam postingannya disebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ini agar tidak tertular virus corona.
Pertama, mencuci tangan setidaknya dua puluh detik dengan air dan sabun, atau dengan cairan pencuci tangan. Dua, jaga jarak setidaknya satu meter dari orang batuk, bersin, atau demam. Ketiga, tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk atau bersin. Keempat, gunakan masker bila batuk atau bersin-bersin.
Selain ikhtiar lahir sudah banyak dikampanyekan serta dilakukan secara massal, ikhtiar lahir harus diimbangi dengan ikhtiar batin, sebagai seorang hamba yang beriman tentu kita tak boleh melupakan Tuhan dalam hal apapun, termasuk terhadap virus corona, kita tak boleh melupakan ikhtiar batin, sebagai upaya mendekat serta memohon perlindungan kepada Tuhan.
Para ulama dan habaib memberikan amalan doa di tengah situasi merebaknya virus corona. Gus Mus, sapaan akrab KH. Mustofa Bisri dalam akun instagram pribadinya, @s.kakung mengunggah sebuah foto dengan caption yang berisi amalan doa di tengah situasi yang sekarang merebak virus corona. Amalan doa itu antara lain:
- Menyempurnakan wudhu
- Membaca 3x بسم الله لا يضر مع اسمه شئ في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم (BismiLlãhi lã yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi walã fissamã-i waHua s-Samii’ul ‘Aliim), setiap selesai salat Subuh dan Maghrib; dan bila hendak ke luar rumah.
- Wiridkan asma Allah يا سلام (yã Salãm); يا حفيظ (yã Hafiizh), dan يا مانع يا ضآر (yã Mãni’u yã Dhãrru). Masing-masing minimal 20x setiap habis salat.
- Membaca shalawat nabi Muhammad SAW yang kita sukai/ hafal.
- Berdoa اللهم إنا نسألك العفو والعافية والمعافاة الدائمة في الدين والدنيا والآخرة،(Allahumma innã nas’aluKa al-‘afwawal-‘ãfiata wal mu’ãfata ad-dãimata fiddiini waddunyã walãkhirah).
Selain Gus Mus, Sayyid Alawi al-Maliki dalam akun twitter pribadinya, @alawimalki menuliskan hadis sahih yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ustman Bin Affan, begini isi tweetnya:
افضل انواع الوقاية
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال : قال رسول الله ﷺ: *” من قال بسم الله لا يضر مع اسمه شئ في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم ثلاث مرات لم تصبح فجأة بلاء حتى يصبح و من قالهاحين يصبح ثلاث مرات لم تصبح فجأة بلاء حتى يمسي”* رواه ابو داود وهو صحيح
Artinya: Salah satu perlindungan diri yang terbaik adalah yang diriwayatkan oleh Sayyidina Utsman bin Affan, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca BismiLlãhi lã yadhurru ma’asmiHi syai-un fil ardhi walã fissamã-i waHua s-Samii’ul ‘Aliim tiga kali, maka tidak akan menimbanya suatu musibah sampai waktu pagi, bagi orang yang membacanya di waktu pagi tiga kali, maka tidak akan terkena musibah sampai waktu malam”. HR. Abu Dawud, dan derajatnya sahih.
Maulana Habib Lutfi bin Yahya, di salah satu kesempatan membagikan ijazah agar terhindar dari penyakit menular dan virus epidemi, termasuk virus corona. Ijazah tersebut bersifat umum, sehingga siapa pun bisa mengamalkan dan menyebarkannya. Ijazah berupa salawat ini bisa dibaca semampunya. Begini bunyinya:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صلّ على سيّدنا محمّد و على ال سيّدنا محمّد بعدد داء و دواء
BismiLlãhir Rahmãnir Rahiim, Allahumma sholli ‘ala sayyidinã Muhammad, wa ‘ala ali sayyidinã Muhammad, bi’adadi kulli dãin wa dawã-in.
KH. Masduqi Abdurrahman al-Hafidz, saat acara haul KH. Yahya bin Abdul Hamid Chasbullah mengisahkan pada zaman dulu terjadi pagebluk yang bila pagi ada orang sakit, maka sorenya meninggal. Lalu KH. Hasyim Asy’ari mengijazahkan suatu amalan doa kepada KH. Romli Rejoso, KH. Bisri Denanyar, KH. Wahab Chasbullah. Doa tersebut berbentuk syair nadzam yang sebenarnya sering dilantunkan sesudah azan subuh di beberapa wilayah di Nusantara.
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ # حَرَّ الوَباَءِ الحاَطمَة
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى # وَابْناَهُماَ وَفَاطِمَة
Lii Khomsatun, uthfi-u bihã Harrol wabã-il hãthimah, Almusthofa wal murtadlo, Wabnahumã wa Fãthimah.
Dalam urusan kesehatan seperti ini, Islam menganjurkan kita untuk seimbang antara ikhtiar lahir dan ikhtiar batin. Sudah banyak para ulama dan habaib yang turun tangan dengan memberikan amalan doa serta wirid terkait merebaknya wabah virus corona, kita tinggal mengamalkan sesuai keyakinan hati kita masing-masing. Semoga bermanfaat.